Barnenez, Arsitektur Kuno Tertua Di Dunia Peninggalan Zaman Prasejarah Eropa (4300-4100 SM)

Leave a Comment


Museum Arsitektur | Mengawali artikel perdana di blog ini, akan saya ketengahkan kepada Anda sebuah maha karya arsitektur yang luar biasa dari manusia dizaman 4300-4100 SM. Bangunan ini merupakan situs tertua yang pernah ditemukan di dunia. Sebuah arsitektur kuno yang merupakan situs pemakaman yang terbuat dari batu kasar berukuran besar terletak di Barnenez, wilayah Fin-estere Brittany, Prancis. Oleh karena itu bangunan kuno ini pun populer disebut sebagai Barnenez. Bangunan ini berisi sebelas kuburan yang tercatat sebagai monumen prasejarah yang paling penting di  Eropa Barat.  Dari beberapa Analisisi pembangunan oleh para ahli, dilihat dari batu dan bentuk kuburan pada bagian ini menunjukkan bahwa monumen itu dibangun dalam beberapa fase yang sangat panjang, namun diperkirakan Barnenez dibangun sangat awal di milenium SM kelima kurang lebih sekitar 4300-4100 SM lalu.


Denah sederhana didalam bangunan Barnenez


Arsitektur bangunan Barnenez ini  berbentuk trapesium. Seluruh monumen ini memiliki panjang 74 meter pada sumbu timur-barat, 29 meter lebar di ujung barat, dan 17,5 meter lebar di ujung timur. Beberapa bagian kuburan Barnenez yang dibangun menggunakan batu kering Walling (batu datar ditumpuk) dan corbeled kubah (di mana setiap batu bergeser ke arah tengah ruangan sampai atap akhirnya ditutup). Lainnya terdiri dari orthostats (batu tegak besar) atap dari capstones (batu-batu besar diletakkan datar di seluruh orthostats, gbr. 2). Dalam beberapa kasus, orthostats digabungkan dengan konstruksi batu kering lainnya.


Salah satu dari lorong masuk


Situs Barnenez ditemukan pada pertengahan 1950-an. Sebuah tambang yang didirikan di atas situs ini telah membuka menggali  lubang yang  akhirnya mengungkap keberadaan  ruang pemakaman pada gambar A, B, C, dan D. Seorang arkeolog prancis bernama Pierre-Roland Giot, yang memimpin Antropologi Laboratorium Pusat Nasional untuk Penelitian Ilmiah di Universitas Rennes menaruh perhatian atas ditemukannya situs tersebut. Saat itu Prancis tidak memiliki sumber daya arkeologi sebagaimana saat ini. Maka iapun menjadi ujung tombak untuk melaksanakan penggalian. Setelah mendapat banyak desakan akhirnya pekerjaan di tambang itu dihentikan demi menyelamatkan situs arkeologi yang baru ditemukan tersebut. Akibatnya, Prancis mulai menerapkan  aturan nasional yaitu bagi siapapun yang menemukan dengan sengaja sebuah situs arkeologi akan bertanggung jawab untuk pelestariannya. Pengunjungpun berdatangan untuk menyaksikan situs tersebut, sehingga Giot pun baru memulai penelitiannya pada tahun 1955 dan saat melakukan studinya, Situs Kuno Barnenez ditutup untuk umum.


Situs Barnenez tampak dari depan





Contoh ukiran simbol yang di temukan


0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.